Athena - Kepala Rumah Sakit Elpis di Athena, Theodoros Giannaros, mumet berat. Sembari mengisap rokok, ia memandangi tumpukan dokumen permintaan barang dari beberapa stafnya. Ia paham benar, keinginan itu tidak akan dapat dipenuhi.
Di dalam krisis, walau jumlah pasien yang datang 2 x lipat dari umumnya, biaya yang didapatkan sekalipun tidak sepadan. Dari 140 rumah sakit pemerintah yang ada, dana yang ada cuma 43 juta euro, turun tajam dari 650 juta euro dalam periode yang sama th. lantas.
Minimnya duit operasional juga menyebabkan pada pendapatannya. Awal bekerja dirumah sakit itu pada 2010 lantas, ia terima upah sebesar 7. 400 euro, yang saat ini berkurang jadi 1. 200 euro. Beberapa dokter lain pilih hengkang.
Nyaris 300 ribu orang sudah meninggalkan Yunani mulai sejak 2010. Termasuk juga seputar 5. 000 dokter, 3. 500 salah satunya menetap di Jerman. Dampaknya, jam kerja Giannaros serta beberapa dokter yang lain melonjak jadi kian lebih 20 jam /hari.
Seperti kebanyakan orang di Yunani, rumah sakit juga mesti mengencangkan ikat pinggang, seperti beli sarung tangan yang paling murah -- yang kerap robek waktu operasi berjalan -- serta semakin banyak memakai obat generik.
“Hidup ini berikan kita pelajaran bahwa kita dapat hidup bergelimang duit, namun terus dapat bertahan tanpa ada mempunyai apa pun, ” kata pria berkaca mata itu seperti diambil dari The New York Times. “Mungkin, krisis ini bikin kami jadi beberapa orang yang tambah baik. Namun, beberapa orang baik ini bakal mati bila krisis terus berlanjut. ”
Walau berpredikat dokter, Giannaros tidak dapat menyelamatkan dianya. Beberapa waktu terakhir, pria 58 th. itu alami serangan jantung. Dikarenakan stres berkelanjutan yang ia alami dalam pekerjaan.
Beberapa dokter mulai memprotes serta mogok kerja lantaran upah yang mereka terima sangatlah minim, walau sebenarnya jam kerja mereka hampir 24 jam satu hari. Giannaros melambaikan tangan ke dokter bedah Dimitris Tsantzalos yang melintas di lorong.
“Berapa pembedahan yang kau kerjakan th. lantas?, ” bertanya dia.
“Sekitar 1. 500, ” jawab Dr Tsantzalos.
“Aku telah tidak mampu lagi. Keadaan seperti ini sangatlah beresiko untuk pasien. ” Walau bertubuh tegap serta terlihat muda, Tsantzalos telah berumur 63 th.. Bekerja 20 jam satu hari, satu bulan berturut-turut, pasti membuatnya kelelahan.
Serta satu minggu lalu, tragedi yang semakin besar menerpa Theodoros Giannaros.
Kepala Rumah Sakit Elpis di Athena, Theodoros Giannaros (www. efsyn. gr)
Pada 22 Mei 2015, putranya, Patrick yang baru berumur 26 th., melompat ke rel, cuma sebentar saat sebelum kereta mendekat, untuk masuk stasiun Acropolis. Jumat siang itu, di dalam jelas musim semi, ia menjumpai ajal dengan tragis.
" Seputar 10. 000 orang bunuh diri sepanjang 5 th. paling akhir -- jumlahnya setara dengan populasi suatu kota. Satu diantaranya yaitu putraku sendiri, " kata Giannaros.
Laporan media setempat mengutip, sekian hari pada awal mulanya, pria muda itu dipecat dari pekerjaan. Keadaan psikologisnya terganggu.
" Anda benar. 10. 000 nyawa. Ibaratnya suatu kota serta manusianya dihapus dari peta, ” kata Giannaros. “Banyak orang coba mengakhiri hidupnya, banyak yang terselamatkan, tetapi 10. 000 orang tewas. ”
Juga sebagai direktur rumah sakit, ia mungkin saja mempunyai akses data serta statistik yang tidak dilaporkan media, bahkan juga polisi sekalipun. “Patrick terasa kosong, ” kata Giannaros sembari terisak. “Kekosongan bakal hari esok yang tercerabut dari kami. ”
Patrick, seperti anak-anak muda Yunani yang lain, lulus kuliah serta hadapi fakta bahwa tidak ada pekerjaan untuk mereka. Jadi pengangguran terdidik. Terkadang, ia menolong ayahnya dirumah sakit, tanpa ada kepastian. “Tapi saat ini, Tuhan berikan pekerjaan untuk dia. Juga sebagai malaikat, ” kata Giannaros.
Masalah bunuh diri di Yunani sejak krisis jadi perhatian spesial. Peneliti dari Kampus Thessaly temukan masalah bunuh diri di Yunani bertambah 35% dibanding yang berlangsung pada 2010 serta 2012. Masalah ini bertambah bersamaan makin parahnya krisis. Pengangguran serta terbatasnya duit tunai bikin orang pilih mengakhiri hidupnya.
Dalam riset ini, diketemukan penambahan masalah bunuh diri oleh laki-laki umur 20 hingga 59 th. dalam 2tahun dari 6, 56 ke 8, 81 per 100. 000. " Kami mengobservasi bahwa ada satu % kenaikan (bunuh diri) di tiap-tiap pria pengangguran berumur 20-59 th. serta kenaikan ini sangatlah memperhatinkan. "
Riset pernah dikerjakan pada th. 2010-2012 oleh Kampus Pennsylvania serta Kampus Edinburgh. Dua kampus ini temukan sepanjang krisis yang diawali th. 2010 ada 11 hingga 12 masalah bunuh diri tiap-tiap bulannya. " Penambahan penting yaitu di bln. Juni 2011 serta ada di puncaknya pada th. 2012, " sekian pernyataan yang dikeluarkan oleh ke-2 kampus itu.
Krisis di Yunani menyebabkan tingginya angka bunuh diri (Reuters)
Musisi berumur 60 th., Antonis Perris, serta ibunya yang berumur 91 th. pilih mengakhiri hidup dengan melompat dari apartemen mereka yang ada di lantai 5.
Saksi mata mengakui lihat sang ibu yang menanggung derita Alzheimer melompat lebih dahulu. Tetangga yang lain meyakini, keduanya melompat berbarengan dengan bergandengan tangan.
Malam saat sebelum bunuh diri, Perris memposting catatan bunuh dianya di suatu komunitas yang popular di Yunani.
" Masalahnya, saya tidak menganggap akan sebegitu menekan memerlukan duit tunai, krisis berjalan sangatlah mendadak, " catat dia. " Walau saya sudah jual seluruhnya harta, kami tidak mempunyai duit tunai. Tidak dapat lagi beli makanan, serta kartu creditku tidak dapat dipakai. "
Pada awal mulanya ada seseorang pria yang mengiris nadi di keramaian di Athena. April lantas, seseorang mahasiswa, seseorang dosen, serta seseorang pemuka agama pilih mengakhiri hidup mereka di ibukota Yunani.
Pada 4 April 2015, di Syntagma Square, alun-alun di seberang gedung parlemen Yunani, seseorang pakar farmasi Dimitris Christoulas, menembak kepalanya sendiri.
" Saya tidak mempunyai jalan keluar lain terkecuali mengakhiri hidup dengan cara bermartabat, hingga saya tidak mesti mengais tong-tong sampah untuk dapat makan, " kata pria 77 th. itu.
Tidak cuma beberapa dokter yang ‘nangis darah’. Beberapa petugas keamanan juga mengeluh. Mereka dibawah desakan untuk kurangi misi hawa serta laut untuk penghematan, ketika imigran dari Afrika serta Timur tengah ramai-ramai bergegas menuju pantai Yunani.
Sesaat, beberapa bankir investasi, pengacara, serta konsultan sebagai penasihat Kementerian Keuangan sudah diberitahu, bahwa sekurang-kurangnya sekarang ini, pekerjaan mereka dikira pro bono, dengan kata lain tidak dibayar sekalipun.
ConversionConversion EmoticonEmoticon